Home  »  Tips beli rumah » 4 Jenis Pinjaman Uang Untuk Beli Rumah Bisa Dicoba

4 Jenis Pinjaman Uang Untuk Beli Rumah Bisa Dicoba

  

Pembaca

  

Bagikan

  
jenis pinjaman uang untuk beli rumah

Pinjaman uang untuk beli rumah, dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Jika sedang mencari rumah namun belum memiliki dana mumpuni untuk bayar tunai, tentu melakukan pinjaman uang adalah cara paling realistis. Inilah 4 jenis pinjaman uang untuk beli rumah yang bisa dicoba.

Ada beberapa hal yang biasanya menjadi perhitungan sebagai jaminan yang bakal mengikat kita sepanjang proses pinjaman berlangsung. Seperti status pekerjaan, pemasukan per bulan, jumlah tanggungan, dan berbagai data lainnya akan menjadi pertimbangan pihak pemberi pinjaman uang. Dengan sekian banyak cara, maka bisa mendapatkan dana dari sejumlah sumber. Tapi hal ini disesuaikan dengan jumlah pinjaman yang diajukan.

4 Jenis Pinjaman Uang Untuk Beli Rumah Bisa Dicoba
1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Berdasarkan pengertian resmi, Kredit Pemilikan Rumah atau KPR adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah. Agunan yang diperlukan untuk KPR adalah rumah yang akan dibeli itu sendiri. Sedangkan untuk KPR Multiguna atau KPR Refinancing, agunan berasal dari rumah yang sudah dimiliki dari sebelumnya. Metode KPR bisa mempermudah untuk mencicil rumah.

Pada tahap awal, nasabah akan diminta membayar DP dalam jumlah tertentu. Setelah mengurus banyak hal, bayar cicilan yang telah disepakati selama beberapa tahun. Kesepakatan ini balik lagi pada besaran DP rumah. Semakin besar DP, semakin kecil dan singkat pula pembayaran cicilan KPR per bulan.

Meski KPR dipakai sebagai cara beli rumah dengan pinjaman bank yang paling umum, pinjaman bank lewat KPR ini juga memiliki sisi negatifnya. Pertama, nasabah harus siap rumah disita bank jika tidak bisa membayar cicilan KPR. Sisi lainnya, harga rumah yang dibayar dengan cara dicicil biasanya lebih mahal dibandingkan harga biasanya. Hal ini dikarenakan bunga yang harus dibayar setiap pembayaran cicilan bulanan.

2. BPJS
Dalam program BPJS Ketenagakerjaan terdapat fasilitas bernama Pemberian Uang Muka Perumahan (PUMP). Nasabah dapat mengajukan pinjaman berdasarkan penghasilan yang didapat.
Besaran tersebut dibagi dalam tiga jenis, yakni:
Pekerja dengan gaji ≤ Rp5 juta akan mendapatkan Rp20 juta.
Pekerja dengan gaji Rp5 – 10 juta akan mendapatkan 35 juta.
Pemilik gaji ≥ Rp10 juta akan mendapatkan Rp50 juta.
Besaran gaji memiliki kaitannya dengan jumlah pinjaman untuk menyesuaikan harga rumah yang akan dibeli beserta DP maksimal. Patut diingat bahwa PUMP dapat diajukan tanpa melihat jenis KPR yang akan dipilih. Maka nasabah harus cermat dalam memilih ketentuan yang berlaku.

Sementara PUMP ditujukan sebagai sarana pinjaman uang. Selain itu juga ada program BPJS Ketenagakerjaan yang memberikan Anda keleluasaan untuk mengambil kredit rumah. Program itu terbagi dua menjadi KPR Subsidi nan KPR non subsidi. Suku bunga yang dipatok untuk cicilan akan disesuaikan lewat ketentuan pemerintah.

Berikut prosedur Memperoleh Pinjaman Uang dari BPJS Ketenagakerjaan. Tahapan pengajuan PUMP untuk mendapatkan pinjaman uang dari BPJS Ketenagakerjaan:
Minta surat rekomendasi dari tempat bekerja.
Bawa surat tersebut ke bank yang telah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Pihak bank akan memberikan Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) sebagai bukti.
Datangi Kantor BPJS Ketenagakerjaan terdekat untuk mengajukan PUMP.
Saat mengajukan, jangan lupa lampirkan persyaratan seperti fotokopi KTP, fotokopi KK, dan fotokopi kartu peserta BPJS TK.
Pengajuan pinjaman BPJS Ketenagakerjaan untuk beli rumah tersebut, dapat kamu lakukan sesuai kebutuhan.

Sebelumnya pastikan sudah memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Jika belum, berikut ini syarat memiliki BPJS Ketenagakerjaan:
Jika bekerja pada perusahaan:
pertama adalah didaftarkan oleh perusahaan tempat kamu bekerja.
Kedua adalah untuk pekerja mandiri.
Bagi perusahaan yang hendak mendaftarkan pekerja, syaratnya adalah sebagai berikut:
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
NPWP Perusahaan
Akta Perdagangan Perusahaan
Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) masing-masing karyawan
Salinan Kartu Keluarga (KK) masing-masing karyawan
Pas foto warna karyawan ukuran 2 x 3 sebanyak 1 lembar

Pekerja mandiri:
Surat izin usaha dari kelurahan setempat.
Salinan KTP masing-masing pekerja.
Salinan KK masing-masing pekerja.
Pas foto warna masing-masing pekerja ukuran 2 x 3 sebanyak 1 lembar.

3. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Berdasarkan penjelasan resmi, KTA merupakan pinjaman tanpa adanya suatu aset yang mesti dijadikan jaminan. Mengingat tidak adanya jaminan yang menjamin pinjaman tersebut. Maka keputusan pemberian kredit yakni berdasarkan pada riwayat kredit dari pemohon kredit secara pribadi. Hal ini menegaskan bahwa kemampuan melaksanakan kewajiban pembayaran kembali pinjaman adalah pengganti jaminan.

Meski tanpa jaminan, keputusan pemberian kredit berdasarkan riwayat pribadi dari pemohon kredit. Hal ini bukan berarti Anda memiliki kuasa secara penuh. Anda tetap terikat dengan hukum untuk membayar kembali pinjaman yang sudah disepakati.

Bila KPR lebih banyak digunakan untuk membeli tipe rumah cluster, pinjaman KTA bebas menentukan sendiri material dan desain rumah sendiri. Anda berhak memilih menentukan bahan-bahan yang lebih berkualitas untuk rumah Anda. Namun, biaya awalnya jelas lebih besar.

Untuk menggunakan cara beli rumah dengan pinjaman bank berjenis KTA, Anda harus mendatangi pihak bank untuk menanyakan dokumen yang diperlukan. Keunggulan dari KTA sendiri tidak memakan waktu yang lama, hanya sekitar 1-2 minggu saja. Suku bunganya sendiri juga suku bunga efektif dan jenis bunga flat atau datar.

Biasanya, seseorang mengambil KTA dengan tujuan untuk:
Meminjam uang secara mendadak karena ada kebutuhan mendesak.
Berencana untuk membayarnya lebih cepat.
Sedang melaksanakan proyek-proyek bisnis tertentu.
Hendak melakukan kredit konsumsi atau membeli barang kebutuhan pribadi.

4. Pegadaian
Pegadaian adalah badan yang meminjamkan uang dengan cara menjaminkan suatu barang. Tanpa diketahui, melalui pegadaian bisa mendapatkan pinjaman uang untuk membeli rumah. Berikut ini beberapa keuntungan dan kerugian meminjam uang melalui pegadaian:
Proses cepat: nasabah bisa mendapatkan uang pinjaman di hari yang sama tanpa menunggu hitungan hari, minggu, bahkan bulan.
Tidak ada BI Checking: pihak pegadaian tidak peduli dengan latar belakang keuangan dari peminjam (nasabah). Selama ada barang yang bisa digadai maka bisa meminjam uang dalam jumlah tertentu.
Pinjaman mencapai 95 persen: Besaran pinjaman tentu disesuaikan dengan nilai barang yang dijaminkan. Memang tidak 100 persen dari harga asli jaminan, mencapai 95 persen.
Ada batas pinjaman: Meski proses peminjamannya cepat, uang yang bisa dipinjam tidak terlalu besar. Pinjaman uang hanya bisa sampai senilai ratusan juta. Berarti secara perhitungan pinjaman ini bisa digunakan untuk biaya DP atau renovasi rumah.
Tenor lebih pendek: Tenor atau jangka waktu pinjaman di pegadaian pun sebenarnya beragam, namun maksimal selama 5 tahun. Jangka waktu yang singkat seperti ini, tentu membuat para peminjam harus membayarkan uang dalam jumlah cukup besar setiap bulannya.
Jaminan harus langsung disimpan: Aset yang dijaminkan harus langsung disimpan di kantor pegadaian dan tidak dapat dimanfaatkan selama cicilan pinjaman belum lunas.

Apapun jenis pinjaman uang yang digunakan, tanggung jawab untuk melunasinya adalah kewajiban dari nasabah.

Itulah 4 jenis pinjaman uang untuk membeli rumah yang bisa dicoba. Semoga informasi ini bermanfaat dan menginspirasi. Baca informasi properti terkini lainnya di growp.groperti.com.

Sumber: 99.co, citramaja.com

  
GroPerti adalah marketplace properti terpercaya dengan fokus fair price dan kemudahan penggunaan, memudahkan pemilik properti di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.
fb
twit
logo
logo
linked
logo

Alamat Kantor

PT Sentral Global Properti

Gedung Graha Krama Yudha Lantai 4 Unit B Jl. Warung Jati Barat No. 43 Kel. Duren Tiga Kec. Pancoran Jakarta Selatan 12760

Telepon : 021-7945301