Perjalanan Suryadi – Dari Rumah Pertama Sampai Jadi Agen Properti di Usia Pensiun
Nama saya Suryadi. Sekarang usia saya 63 tahun. Tapi kalau boleh jujur, baru beberapa tahun terakhir saya benar-benar merasa hidup lagi.
Saya dan istri saya, Bu Rini, menikah tahun 1987. Kami tinggal di rumah kontrakan kecil di pinggiran Jakarta. Waktu itu saya kerja di perusahaan logistik, gaji pas-pasan, tapi punya mimpi besar: punya rumah sendiri sebelum anak pertama lahir.
Saya ingat betul rasanya saat pertama kali punya rumah: rumah tipe 36, sederhana tapi penuh doa.
Setiap ubin yang kami pel di pagi hari, setiap tetes air bocor yang saya tambal sendiri, adalah bagian dari perjalanan kami membesarkan anak-anak.
Tahun berganti. Anak-anak tumbuh. Rumah itu pun kami renovasi, lalu beli satu lagi di pinggir kota. Lalu satu lagi di kampung halaman istri. Kami tak pernah menyangka, rumah-rumah itu akan jadi tabungan pensiun kami.
Waktu saya pensiun, hidup jadi lebih pelan. Tapi… juga sepi.
Kami berdua bingung mau ngapain. Maka saya bilang ke Bu Rini,
“Bagaimana kalau kita jual rumah-rumah yang nggak kepake? Lumayan buat modal usaha kecil-kecilan.”
Tapi ternyata, jual rumah nggak semudah itu.
Saya coba pasang iklan di platform properti… bingung cara daftarnya.
Coba upload foto… salah ukuran, gagal terus.
Mau promosi di WhatsApp… nggak tahu caranya broadcast.
Sampai satu titik, saya merasa… “Apa memang ini cuma buat anak-anak muda ya?”
Tapi justru dari kebingungan itu, saya ketemu banyak orang yang senasib.
Sesama pensiunan, pemilik rumah, bahkan mantan PNS, yang mau mulai jual-jual properti.
Kami bikin grup kecil di warung kopi. Awalnya cuma cerita-cerita, tapi lama-lama jadi komunitas.
Lalu muncullah ide itu:
“Kenapa nggak jadi agen properti aja sekalian?”
Kami belajar bareng, dari dasar.
Saling bantu foto rumah, saling bantu nulis caption, bahkan nyoba upload bareng-bareng.
Sampai akhirnya, ada satu platform yang kami temui: GroPerti.
Dan sekarang, GroPerti bahkan bikin Kelas Digital Marketing For Agent.
Saya langsung daftar. Karena saya tahu — saya bukan satu-satunya.
Ada ribuan orang tua di luar sana yang punya properti, punya semangat, tapi bingung mulai dari mana.
Dan kelas ini… bisa jadi titik balik hidup mereka.
Seperti saya.
Kami mungkin bukan digital native.
Tapi kami punya satu hal: pengalaman.
Dan sekarang, berkat GroPerti, kami juga punya kesempatan.
Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.
BSH
