Berbagai jenis KPR sudah banyak menjadi idola bagi masyarakat yang mau beli rumah, mulai dari KPR rumah subsidi, KPR syariah, KPR konvensional, dan masih banyak lagi. Tapi SobatGro tau nggak sih? Ada satu jenis KPR yang lumayan hidden gem yang bikin SobatGro nggak perlu pusing nabung berpuluh-puluh tahun, tapi tetep bisa punya rumah impian. Yes, KPR refinancing. Kenalan dulu yuk sama jenis KPR satu ini!
Apa itu KPR Refinancing
KPR refinancing adalah KPR dengan metode melanjutkan proses pelunasan KPR yang tertunda atau macet dengan sistem perbankan lain. Simpelnya, SobatGro akan melanjutkan pembayaran KPR di sisa masa tenor yang tersisa menggunakan bank lain, ketika terdapat kendala atau isu pada KPR bank sebelumnya.
Dalam hal ini, KPR refinancing memiliki tujuan yang jelas dalam membantu nasabah-nasabah untuk mendapatkan dana tambahan, mengubah jangka waktu pinjaman atau masa tenor, sampai mengurangi suku bunga.
Jenis-Jenis KPR Refinancing
1. Refinancing Rate and Term
Ini adalah jenis refinancing yang mengganti bunga dan jangka waktu KPR SobatGro dengan yang baru. Dalam hal ini, ya SobatGro memindahkan cicilan KPR bank A ke bank B yang SobatGro rasa lebih menguntungkan. Bisa masa tenornya lebih sedikit, bunga yang lebih kecil, atau bahkan tanpa penalti. Misalnya, SobatGro awalnya punya cicilan bunga 10% selama 15 tahun di bank X, lalu kamu ganti ke bunga 8% selama 10 tahun di Bank Y yang lebih ringan untuk melunasinya. Tujuannya biasanya supaya cicilan jadi lebih ringan atau jangka waktu jadi lebih singkat.
2. Cash-in Refinancing
Pada jenis ini, kamu membayar sebagian dari utang KPR kamu dengan uang tunai atau cash. Ya, makanya namanya jadi cash-in refinancing. Karena utangnya jadi berkurang, otomatis cicilan bulanan SobatGro juga bisa lebih kecil, sehingga lebih mudah juga lunasi sebagiannya lagi. Cocok kalau kamu punya simpanan cash lebih dan ingin meringankan beban cicilan.
3. Cash-out Refinancing
Jenis refinancing satu ini cukup menarik. Cash-out refinancing artinya nasabah dapat menarik pinjaman yang bank berikan untuk keperluan lain. Kok bisa? Begini sistemnya. Jika harga rumah SobatGro naik dari harga awal (karena posisinya strategis, sehingga daya beliny pun meningkat), SobatGro bisa mengajukan pinjaman sebesar harga rumah sekarang. Lalu sisa dari pinjaman yang bank berikan bisa SobatGro gunakan untuk kebutuhan lain, seperti renovasi rumah, membeli perabotan, atau bahkan biaya sekolah anak atau membeli kendaraan pribadi.
Masih bingung? Gini contohnya:
Andi dan Cika beli rumah seharga 500 juta. Sisa cicilan Andi dan Cika setelah pindah ke bank yang baru menjadi 200 juta. Akan tetapi, rumah mereka berada di lokasi yang strategis, sehingga harganya pun naik menjadi 800 juta. Sehingga mereka memiliki keuntungan untuk menaikkan jumlah pinjaman, yang mana sisanya bisa untuk renovasi rumah.
Mengetahui hal tersebut, maka Andi dan Cika:
a. Harga rumah awal: 500 juta, Harga rumah sekarang 800 juta
b. Sisa cicilan Andi dan Cika: 200 juta
c. Mereka mendapatkan pinjaman dari bank sebesar: 640 juta. Jika dibedah, 200 juta bisa untuk membayar sisa cicilan, lalu 440 juta bisa untuk renovasi rumah
Kenapa mereka tidak menerima 800 juta? Pertanyaan menarik! Itu karena bank tidak dapat meminjamkan 100% uang ke nasabah karena khawatir terdapat risiko yang membahayakan keuangan bank sendiri, seperti KPR macet. Maka dari itu, bank hanya memberikan sebesar 70%-80% dari harga rumah.
4. Consolidation Refinancing
Jenis ini cocok kalau SobatGro punya beberapa utang, misalnya KPR dan pinjaman lainnya. Semua utang itu bakal tergabung jadi satu pinjaman baru dengan bunga yang lebih rendah. Hasilnya, kamu cuma perlu bayar satu cicilan setiap bulan, dan biasanya jumlahnya lebih kecil dari total cicilan sebelumnya.
Contoh: Andi dan Cika punya cicilan KPR, mobil, dan motor. Total cicilan mereka akan digabung menjadi 927 juta. Nah, 927 juta ini yang harus mereka lunasi.
Keuntungan KPR Refinancing
KPR refinancing memiliki banyak keuntungan. Kamu tidak perlu bayar cicilan dari awal, jadi kamu hanya perlu membayar sisa cicilan rumah dari bank sebelumnya. Tidak hanya lanjutan
1. Suku Bunga Lebih Rendah
Salah satu poin plus dari KPR refinancing adalah suku bunga yang lebih rendah yang akan nasabah dapatkan. Tentu saja keuntungan ini sangat membantu bagi nasabah atau pemilik rumah sebelumnya yang keberatan dengan pinjaman sebelumnya. Sehingga, beban cicilan bulanan dan biaya total pinjaman di sisa waktu peminjaman dapat berkurang dan nasabah dapat mengatur ulang keuangannya untuk dapat melunasi cicilan tersisa.
2. Perubahan Tenor Pinjaman
Refinancing memungkinkan pemilik rumah untuk mengubah masa tenor pinjaman. Misalnya, dari tenor panjang ke tenor pendek untuk mengurangi total biaya bunga, atau sebaliknya, masa tenor lebih lama yang mana bisa mengurangi beban cicilan bulanan.
3. Dana Tambahan
Jika nilai properti telah meningkat, pemilik rumah bisa mendapatkan pinjaman baru atau dana tambahan yang lebih besar dari saldo pinjaman yang sebelumnya. Sebagai perumpamaan yang lebih mudah, Andi memiliki rumah dengan sisa tagihan 10 juta dari bank sebelumnya. Di bank setelahnya, Andi mendapatkan tambahan dari bank senilai 15 juta karena posisi rumah Andi yang strategis dengan stasiun MRT dan beberapa tempat umum. Hal ini sangat prospektif kedepannya karena pasti banyak orang yang cari rumah seperti ini jika Andi akan menjualnya di masa depan.
Inilah ekuitas rumah dimana bank menilai untung ruginya dari sebuah rumah supaya nasabah bisa mendapatkan keuntungan. Selisihnya bisa nasabah prioritaskan untuk keperluan lain, seperti renovasi rumah atau investasi.
Kekurangan KPR Refinancing
1. Rumitnya Proses Pengajuan
Kalau SobatGro berpikir mengajukan KPR refinancing tidak rumit dan hanya perlu membutuhkan acc dari bank, SobatGro salah besar. Meski tujuan dari refinancing adalah untuk melunasi utang KPR sebelumnya, tetapi proses pengajuannya tetap harus mulai dari awal. Mulai dari beberapa persyaratan yang harus ada plus komplit, dan mengumpulkan dokumen sebagai berkas administrasi pengajuan KPR.
2. Biaya Lainnya
Risiko tambahan adalah bahwa selama proses pengurusan refinancing, SobatGro akan terkena biaya tambahan. Biaya-biaya tersebut MinGro rangkum berikut ini:
- Biaya Provisi: Biaya tambahan kepada bank sebagai bentuk persetujuan dari nasabah atas pencairan kredit yang mereka pinjam. Ya, basically SobatGro bayar ke bank sebagai “imbalan” karena bank sudah kasih SobatGro pinjaman.
- Biaya Administrasi: Biaya ini bervariasi tergantung pada bank dan plafon kredit. Biasanya mencapai Rp500.000 hingga Rp1.000.000.
- Biaya Appraisal: Biaya untuk penilaian ulang rumah yang akan dijadikan agunan atau pinjaman, biasanya berkisar antara Rp1.100.000 hingga Rp1.500.000. Kembali lagi tergantung bank yang menyediakan pinjaman.
- Biaya Notaris: Biaya ini terkait dengan proses hukum dan administrasi yang melibatkan notaris. Nominal yang akan keluar untuk biaya notaris bervariasi tergantung pada wilayah dan jasa yang digunakan.
Bank biasanya menetapkan biaya refinancing sebesar 0,5 hingga 3% dari kredit, tetapi beberapa juga menetapkan hingga 6%.
Biaya tersebut biasanya bertambah karena ada beberapa layanan tambahan juga, seperti pengajuan aplikasi, pemberian nilai properti, pembuatan akta, dan perjanjian. Selain itu, kamu harus membayar provisi atau biaya penanganan atas pencairan pinjaman yang telah approved dan juga termasuk asuransi KPR dari pihak bank. Biaya asuransi biasanya senilai 2% dari kredit.
3. Potensi Terkena Penalti
Selain itu, kamu juga harus meninjau kembali kontrak kredit yang kamu buat dengan bank pemberi KPR pertama kamu.
Periksa apakah ada sistem hukuman yang digunakan. Sama seperti KPR pada umumnya, kamu secara tidak langsung melunasi kredit kamu sebelum masa tenornya berakhir karena kamu hanya membayar sisa KPR macet.
Jika kamu berhasil melunasi cicilan lebih cepat, mereka biasanya akan dikenakan penalti KPR ata denda sebesar 2-5% dari jumlah cicilan pokok atau dalam KPR refinancing, sisa cicilan KPR yang sempat berhenti. Jadi, jangan sampai luput dari perhatian bahwa denda yang juga cukup besar. Pastikan SobatGro telah membaca seluruh syarat dan ketentuan, hingga sistem penalti bank yang akan memberikanmu pinjaman.
Proses Pengajuan KPR Refinancing
1. Evaluasi KPR Saat Ini
Langkah pertama dalam refinancing adalah memeriksa kondisi KPR saat ini. kamu akan melihat suku bunga, sisa tenor, dan jumlah pinjaman yang masih tersisa.
2. Perbandingan Penawaran
Cari dan bandingkan penawaran dari berbagai bank atau lembaga keuangan. Perhatikan suku bunga, biaya administrasi, dan syarat lainnya.
3. Pengajuan Aplikasi
Setelah memilih bank yang menawarkan penawaran terbaik, ajukan aplikasi refinancing dengan melengkapi formulir dan dokumen wajib, seperti KTP, NPWP, slip gaji, dan dokumen properti.
4. Proses Verifikasi dan Penilaian
Bank akan melakukan verifikasi dokumen dan penilaian properti untuk menentukan kelayakan pinjaman. Proses ini termasuk pengecekan kredit dan penilaian nilai pasar properti.
5. Persetujuan dan Pencairan Dana
Jika disetujui, bank akan mengeluarkan surat persetujuan dan jadwal pembayaran baru. Dana pinjaman akan dicairkan untuk melunasi KPR lama dan sisanya, jika ada, diberikan kepada pemilik rumah.
Risiko dan Pertimbangan KPR Refinancing
1. Biaya Refinancing
Refinancing biasanya melibatkan biaya administrasi, biaya penilaian properti, dan biaya penalti jika ada. SobatGro bisa kembali ke atas untuk membaca lebih detail biaya-biaya apa saja yang harus SobatGro sisihkan apabila mempertimbangkan KPR refinancing. Pastikan untuk menghitung semua biaya ini dan bandingkan dengan manfaat yang didapat.
2. Penurunan Nilai Properti
Jika nilai properti turun, bank mungkin menolak aplikasi refinancing atau menawarkan jumlah pinjaman yang lebih rendah dari LTV atau Loan To Value (jumlah maksimum yang bank bisa pinjamkan ke nasabah, biasanya 70-80%). Misalnya, harga rumahmu 800 juta. Bank bisa memberikan pinjaman hingga 640 juta (80%x800 juta).
Apabila harga rumah SobatGro turun, maka bank tidak bisa memberikan pinjaman hingga batas maksimum, bahkan jauh lebih rendah dari range LTV yang telah ditetapkan tadi.
3. Perubahan Suku Bunga
Jika memilih KPR dengan suku bunga floating, ada risiko kenaikan suku bunga di masa depan yang bisa meningkatkan cicilan bulanan. Jadi, SobatGro bisa mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang pasti naik. Jangan sampai semakin terbebani dengan suku bunga yang meningkat.
Cara Mengajukan KPR Refinancing
1. Menghubungi Bank Pemberi KPR
Pemohon bisa mendatangi cabang bank terdekat untuk mengajukan refinancing atau menghubungi marketing bank tersebut. Nantinya, marketing bank itu akan memeriksa skor kredit pemohon. Apabila skor kredit dinyatakan baik, maka tim marketing bank akan memberi tahu pemohon bahwa refinancing dapat diproses.
2. Pemberkasan
Setelah itu, kamu bisa menyiapkan sejumlah dokumen persyaratan. Datangi bank terkait, lalu isi formulir pengajuan KPR dan serahkan dokumen tersebut. Secara umum, dokumen yang harus disiapkan dalam pengajuan refinancing sama dengan berkas yang diajukan untuk KPR.
3. Appraisal Rumah
Proses refinancing berlanjut ke tahapan appraisal rumah atau penentuan nilai properti. Appraisal diperlukan karena rumah merupakan aset dengan nilai bergerak. Pada tahap ini, bank akan langsung memberikan nilai properti dari rumah yang mau kamu beli karena KPR refinancing berarti kamu pindah bank.
Apabila nilai properti atau rumah yang kamu mau tidak naik nilai atau harga rumah kamu, maka bank tidak bisa menerima pengajuan KPR refinancing. Karena itu, perlu dilakukan penaksiran harga ulang untuk menentukan jumlah plafon kredit bagi pengaju KPR..
4. Penerbitan SP3K
Setelah itu, bank akan menerbitkan Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit (SP3K). SP3K menunjukkan jumlah pinjaman, suku bunga, dan jangka waktu atau masa tenor yang ditetapkan untuk pembayaran cicilan di setiap bulannya.
5. Penandatangan Akad Kredit
Di akhir proses, pemohon diminta untuk menandatangani kontrak kredit. Setelah itu, pemohon tinggal menunggu pencairan pengajuan KPR refinancing.
KPR refinancing bisa menjadi solusi untuk mengoptimalkan kondisi keuangan kamu terkait kepemilikan rumah. Dengan mendapatkan suku bunga lebih rendah, mengubah tenor pinjaman, atau mendapatkan dana tambahan, KPR refinancing memberikan fleksibilitas dalam mengelola pinjaman rumah kamu. Namun, penting untuk mempertimbangkan semua biaya dan risiko yang terlibat sebelum memutuskan untuk melakukan refinancing. Pastikan untuk melakukan riset yang mendalam dan berkonsultasi dengan ahli keuangan untuk mendapatkan keputusan yang tepat.
GroPerti: Solusi Tepat dan Terpercaya untuk Menemukan Rumah #FairPrice Impianmu!
GroPerti hadir dan memiliki agen properti terpercaya yang siap membantu kamu menemukan rumah impian dengan harga #FairPrice. Kami memiliki tim agen properti yang berpengalaman dan berlisensi, serta berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi para klien.
Buat kamu juga yang pengen beli rumah lelang biar tercapai goal punya rumah #FairPrice, GroPerti bakal hadir dengan segudang listing rumah lelang dan insight-insight menarik. GroPerti bakal bantu kamu auto menang di perlelangan!
Gunakan jasa GroPerti untuk:
- Menemukan rumah yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhanmu.
- Mendapatkan informasi yang akurat dan transparan tentang rumah yang ingin kamu beli.
- Membantu proses negosiasi harga dengan penjual.
- Mengurus semua dokumen yang diperlukan untuk pembelian rumah.
Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut:
- Rekomendasi rumah #FairPrice di Jakarta Selatan,
- Rekomendasi rumah strategis di Surabaya,
- Rekomendasi konsep rumah scandinavian,
- Rekomendasi hunian di Pantai Indah Kapuk,
- Rekomendasi cluster di Cilegon cocok untuk pasutri.
Selamat berburu rumah #FairPrice impianmu di berbagai kota besar di Indonesia bersama GroPerti! Semoga rekomendasi rumah #FairPrice di atas bisa membantu dalam mewujudkan mimpi kamu punya rumah.
Semoga bermanfaat!
Sumber: bca.id, ocbcindonesia.com, rumah123.com, ruangmenyala.com