Pilihan hunian setelah nikah adalah salah satu keputusan penting dalam babak baru kehidupan pernikahan. Menentukan tempat tinggal yang tepat jadi fondasi kenyamanan dan keharmonisan pasangan dalam memulai hidup bersama.
Ada beberapa opsi populer pilihan hunian setelah nikah, seperti sewa apartemen, kontrak rumah, atau membeli rumah dengan KPR. Yuk, kita bahas berbagai alternatif tersebut agar kamu bisa menentukan hunian yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.
Perbandingan Pilihan Hunian Setelah Nikah untuk Pasangan Baru
Setiap pasangan baru tentu ingin hunian yang tidak hanya nyaman, tapi juga sesuai dengan kondisi finansial dan rencana masa depan mereka. Sewa apartemen, kontrak rumah, dan beli rumah dengan KPR adalah tiga opsi populer yang masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.
Memahami karakteristik dari tiap pilihan ini akan membantu kamu menentukan mana yang paling cocok berdasarkan gaya hidup, kestabilan penghasilan, dan kebutuhan ruang keluarga. Berikut ini gambaran singkat mengenai beberapa pilihan hunian setelah nikah yang sering dipilih pasangan muda saat ini.
1. Sewa Apartemen: Praktis, Strategis, dan Fasilitas Lengkap
Bagi banyak pasangan muda, sewa apartemen menjadi pilihan hunian setelah nikah yang ideal karena menawarkan kemudahan akses, lokasi strategis, dan fasilitas lengkap. Apalagi jika kamu dan pasangan masih sibuk membangun karier di kota besar.
Kenapa banyak pasangan muda memilih sewa apartemen? Menurut survei liputan6.com, sewa apartemen makin diminati oleh generasi milenial dan Gen Z karena kemudahan akses dan fasilitas modern.
Kelebihan sewa apartemen:
- Lokasi strategis: Kebanyakan apartemen terletak di pusat kota atau dekat area bisnis, membuat perjalanan ke kantor atau tempat penting jadi singkat. Ini sangat membantu pasangan muda yang kariernya masih dinamis.
- Fleksibilitas kontrak: Sewa biasanya bersifat jangka pendek (6-12 bulan), cocok bagi mereka yang belum ingin berkomitmen lama atau sering berpindah kota.
- Fasilitas lengkap: Apartemen biasanya menyediakan keamanan 24 jam, akses gym, kolam renang, dan parkir yang nyaman. Ini membantu gaya hidup sehat dan aman tanpa repot.
Kekurangan:
- Biaya sewa tinggi: Data dari Bank Indonesia menyebutkan bahwa rata-rata kenaikan biaya sewa apartemen di kota besar bisa mencapai 5-10% per tahun, membuat pengeluaran bulanan cukup berat.
- Ukuran terbatas: Unit apartemen biasanya berukuran kecil (20-40 m²), yang kurang ideal jika pasangan berencana punya anak dalam waktu dekat.
- Tidak punya aset: Uang sewa yang dibayarkan tidak menjadi investasi, hanya biaya konsumsi.
2. Kontrak Rumah: Lebih Luas, Nyaman, dan Harga Lebih Terjangkau
Mengontrak rumah masih jadi pilihan hunian setelah nikah yang diminati banyak pasangan, terutama yang mulai merencanakan keluarga. Rumah kontrakan biasanya menawarkan ruang lebih luas dan suasana lingkungan yang lebih santai.
Kenapa ngontrak rumah masih jadi favorit? Menurut survei dari Detik Properti, sekitar 30% pasangan muda memilih ngontrak rumah karena mereka menginginkan lingkungan yang lebih privat dan ruang yang lebih luas.
Kelebihan kontrak rumah:
- Ukuran rumah lebih besar: Rumah kontrakan biasanya menawarkan ruang yang lebih lega, bisa 2-3 kamar tidur, cocok untuk pasutri yang ingin memulai keluarga.
- Lebih hemat biaya: Biaya sewa rumah kontrakan umumnya 20-30% lebih murah dibandingkan sewa apartemen di lokasi yang sama, menurut data BPS.
- Kebebasan lebih besar: Pasutri bisa lebih bebas mengatur tata ruang dan dekorasi rumah tanpa banyak aturan seperti di apartemen.
Kekurangan:
- Lokasi seringkali jauh: Banyak rumah kontrakan terletak di pinggiran kota dengan akses transportasi yang kurang optimal.
- Fasilitas minim: Tidak ada layanan keamanan 24 jam, tempat olahraga, atau fasilitas umum lainnya seperti di apartemen.
- Tidak punya kepemilikan: Sama seperti sewa apartemen, kontrak rumah tidak menghasilkan aset.
3. Beli Rumah dengan KPR: Investasi Masa Depan dan Rasa Aman
Bagi pasangan yang sudah punya pendapatan stabil dan ingin membangun masa depan, membeli rumah lewat KPR bisa menjadi pilihan hunian setelah nikah yang memberi rasa aman dan kepastian.
KPR sebagai solusi jangka panjang. Bank Indonesia mencatat bahwa pembelian rumah dengan KPR meningkat 12% setiap tahun, menandakan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepemilikan rumah.
Kelebihan beli rumah dengan KPR:
- Punya aset tetap: Rumah adalah investasi yang nilainya cenderung naik dari waktu ke waktu, sehingga cicilan yang dibayarkan juga berkontribusi pada kepemilikan properti.
- Rasa aman: Tidak perlu khawatir soal kontrak habis atau kenaikan harga sewa.
- Kebebasan total: Pasangan bisa bebas merenovasi dan mengubah rumah sesuai selera.
Kekurangan:
- Butuh modal besar: Uang muka biasanya 10-20% dari harga rumah, belum termasuk biaya lain seperti pajak dan administrasi.
- Cicilan jangka panjang: Cicilan KPR bisa berjalan selama 10-20 tahun, membutuhkan perencanaan keuangan yang matang agar tidak membebani.
- Proses pengajuan rumit: Memerlukan banyak dokumen dan biasanya prosesnya memakan waktu cukup lama.
Mana Pilihan Terbaik untuk Pasangan Baru?
- Kalau kamu dan pasangan baru punya mobilitas tinggi dan penghasilan belum stabil, sewa apartemen menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan.
- Kalau ingin ruang lebih lega dan suasana rumah yang lebih santai tapi masih ingin hemat biaya bulanan, kontrak rumah adalah pilihan bijak.
- Kalau sudah punya penghasilan tetap dan siap berinvestasi jangka panjang, beli rumah dengan KPR memberikan keamanan dan aset masa depan.
Kesimpulan
Menentukan pilihan hunian setelah nikah bukan soal mana yang paling murah atau mewah, tapi mana yang paling sesuai dengan kondisi finansial, kebutuhan ruang, dan rencana hidup pasangan. Sewa apartemen cocok untuk fleksibilitas, kontrak rumah untuk kenyamanan ruang, dan KPR rumah untuk investasi jangka panjang.
Pilihan yang tepat akan membuat kehidupan rumah tangga kamu lebih harmonis dan stabil. Untuk menemukan hunian ideal yang sesuai dengan kebutuhan dan budget kamu, kunjungi GroPerti sekarang juga! Dapatkan berbagai pilihan sewa apartemen, kontrak rumah, dan rumah KPR yang siap mendukung kehidupan baru kamu dan pasangan.
Sumber :
liputan6.com, Data Bank Indonesia tentang tren KPR dan kenaikan sewa apartemen, Detik Properti, Badan Pusat Statistik (BPS) tentang biaya sewa rumah
Author : Sabila Jannah
Managing Editor: Ahmad Alveyn Sulthony
Executive Editor: Fikri Adam