Dalam bidang properti sering terdengar istilah closing fee. Apa itu closing fee? Apakah sama dengan komisi dan rewards? Kenali seluk beluknya lebih jelas dalam penjelasan yang sudah dirangkum di bawah ini.
Untuk yang sering melakukan proses jual beli dalam bidang properti pastinya sudah tidak asing lagi dengan ketiga istilah tersebut.
Biaya penutup atau closing fee merupakan hal yang cukup penting dalam suatu proses transaksi. Namun, bagi agen atau broker properti pemula, boleh jadi fee bonus tersebut masih asing di telinga. Secara umum, arti fee dalam jual beli adalah biaya yang dikeluarkan dalam sebuah transaksi.
Sedangkan menurut KBBI Online, biaya merupakan uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dan sebagainya) sesuatu; ongkos; belanja; pengeluaran.
Arti Closing Fee
Dalam proses transaksi properti, closing fee merupakan komisi tambahan yang diterima oleh pihak ketiga, yaitu broker ketika suatu transaksi jual, beli, atau sewa properti mencapai final (closing).
Closing fee ini biasanya diberikan oleh perusahaan pada broker sebagai bonus dari negosiasi yang berhasil dilakukan baik antara pembeli maupun penjual. Namun, hal ini tidak hanya diberikan pada broker yang bekerjasama dengan perusahaan, melainkan closing fee juga dapat diberikan pada broker independen.
Biaya penutup (closing fee) merupakan hal yang cukup penting dalam suatu proses transaksi, karena dalam tahap ini berarti broker atau pihak ketiga telah mencapai final atau telah berhasil melakukan transaksi jual, beli, atau sewa properti.
Perbedaannya Komisi dan Reward
Banyak sekali orang yang tidak bisa membedakan antara komisi, closing fee, dan reward. Ini dia penjelasan apa perbedaan antara ketiga istilah tersebut dalam transaksi properti
- Closing Fee
Di dalam sebuah bisnis melakukan closing adalah hal yang sangat penting. Karena closing di sini berarti hasil final dari proyek tersebut. Setiap broker properti baik itu broker properti independen maupun broker properti yang bekerja sama dengan perusahaan lain haruslah memiliki teknik atau cara agar dapat mencapai closing. Karena tanpa adanya pencapaian closing ini maka proses jual beli properti tidak akan berjalan. Sedangkan closing fee sendiri berarti gaji tambahan yang didapat oleh seorang broker properti ketika proyek atau negosiasi mencapai closing. Gaji tambahan ini yang diberikan oleh perusahaan sebagai bonus untuk broker properti perusahaan tersebut.
2. Komisi
Hal pertama yang harus dipahami oleh seorang broker properti baru adalah mengerti tentang pengertian komisi dalam bisnis properti. Komisi disini biasanya hanya berlaku pada seorang broker properti yang bekerja sama atau ikut bagian dengan sebuah perusahaan properti yang sudah memiliki merek sendiri baik itu perusahaan properti dalam negeri atau luar negeri. Bagi broker properti mengetahui tentang pembagian komisi adalah hal yang sangat penting. Komisi sendiri memiliki arti sebagai upah atau gaji yang diterima oleh broker properti dari perusahaan yang bekerjasama dengannya. Komisi ini berasal dari hasil proyek properti yang sudah dikerjakan secara bersama. Dalam Peraturan Menteri Perdagangan Indonesia No 33/M-DAG/PER/8/2008 yang membahas tentang Perusahaan Perantara Perdagangan Properti yang menyatakan bahwa komisi yang diterima oleh seorang broker properti adalah 2% dari hasil proyek.
3. Reward
Hampir sama dengan closing fee yang merupakan sebuah gaji tambahan yang didapat oleh seorang broker properti yang bisa mencapai closing rewards juga merupakan sebuah bonus yang akan didapatkan oleh seorang broker properti. Bedanya rewards biasanya diberikan oleh perusahaan kepada broker properti yang berprestasi selama kerjanya. Bentuk rewards ini tidak selalu uang bisa juga seperti barang atau bahkan paket liburan. Tujuan pemberian rewards dari perusahaan kepada broker properti ini agar seorang broker properti semakin giat dalam bekerja dan semakin banyak mendapatkan pelanggan yang akan menyewa atau membeli barang properti dari perusahaan tempat broker properti tersebut bekerja.
Tips Closing Property
Setelah memahami setiap transaksi yang ada dalam properti dan mengetahui perbedaannya antara komis, closing fee, dan reward. Kini saatnya mengetahui berbagai tips agar jualan bisa cepat laku.
- Menguasai product knowledge
Product knowledge adalah pengetahuan mengenai informasi dalam sebuah produk yang akan dijual. Seorang broker profesional dituntut untuk menguasai informasi terkait properti yang akan mereka jual. Oleh sebab itu, hendaknya para broker mencoba menggali informasi secara akurat dari pemilik dan cari tahu kelebihan dan kekurangan properti tersebut.
2. Gunakan marketing tools
Tips kedua agar barang dagangan cepat laku, maka sebaiknya kamu menggunakan marketing tools dalam memasarkan produk secara digital. Manfaatkanlah sosial media, seperti akun Instagram, Facebook dan juga YouTube. Agar aktivitas pemasaran berjalan optimal, kamu juga menggunakan situs jual beli properti, seperti GroPerti.com dan memanfaatkan berbagai fitur listing yang memudahkan penjualan.
3. Membagun kredibilitas
Terakhir, yang tak kalah pentingnya untuk dilakukan oleh para agen properti pemula adalah membangun kredibilitas dengan adanya rasa percaya terhadap pemilik dan juga pembeli. Untuk membangun rasa saling percaya ini, perlu untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pihak pembeli dan penjual. Bila semua pihak sudah saling percaya, maka proses negosiasi dan transaksi bisa berjalan dengan mudah dan lancar.
Itulah perbedaan antara closing fee, komisi dan reward dalam transaksi jual beli properti. Semoga informasi ini bermanfaat dan menginspirasi. Baca informasi properti terkini lainnya di growp.groperti.com
sumber: rumah123.com, pinhome.com, asriland.com