Sejarah panjang dan budaya yang jamak memberikan banyak pengaruh pada arsitektur bangunan di Indonesia. Sebagai contoh, sejumlah bangunan tua di Tangerang menjadi saksi bisu perkembangan budaya Indonesia, mulai dari sebelum era kolonial hingga masa setelah kemerdekaan Republik Indonesia.
Kemudian, masuk ke era kolonial, Bangsa Eropa seperti Belanda, juga ikut mempengaruhi peradaban di Indonesia.
Bercampurnya budaya dari berbagai daerah tersebut membuat kita dapat melihat bangunan klasik khas berbagai daerah dan negara di Indonesia.
Dengan adanya akulturasi tersebut semakin memperkaya budaya dan arsitektur Indonesia yang sejatinya sudah memiliki karakter yang kuat.
Sebagai contoh, kita bisa melihat sejumlah bangunan bersejarah di Tangerang yang menjadi saksi bisu perkembangan peradaban dan arsitektur di Indonesia.
Kamu penasaran dengan keunikan sejumlah bangunan bersejarah di Tangerang?
Simak yuk beberapa bangunan tua di Tangerang beserta keunikannya berikut ini.
Berikut ini adalah sejumlah nama bangunan tua di Tangerang beserta keunikannya.
Kelenteng Boen Tek Bio
Kelenteng Boen Tek Bio adalah bangunan tua di Tangerang yang menjadi saksi sejarah pemukiman etnis Tionghoa Benteng di Tangerang.
Nama Boen Tek Bio, dalam Bahasa Indonesia berarti Literatur dan Kebajikan.
Kelenteng yang dibangun pada tahun 1684 ini terletak di Jalan Bhakti, Kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang.
Meski sudah dibangun sejak lama, klenteng ini baru mendapat izin pemerintah pada 6 Januari 1912.
Masjid Jami Kali Pasir
Masjid Jami Kali Pasir juga merupakan bangunan tua di Kota Tangerang yang memiliki sejarah panjang karena merupakan peninggalan Kerajaan Padjadjaran.
Bangunan ini didirikan pada tahun 1700 oleh Tumenggung Pamit Wijaya dari Kahuripan Bogor.
Lokasi masjid tertua di Tangerang ini tidak jauh dari Kelenteng Boen Tek Bio dan Sungai Cisadane.
Uniknya, bangunan yang terletak di tengah pemukiman masyarakat etnis Tionghoa, memiliki arsitektur khas China.
Museum Benteng Heritage
Sama seperti Kelenteng Boen Tek Bio, bangunan tua di Tangerang ini juga menjadi saksi bisu perkembangan peradaban masyarakat etnis Tionghoa di Tangerang.
Awalnya museum ini adalah rumah tua bergaya arsitektur tradisional Tionghoa.
Pada tahun 2009, rumah yang tidak terawat itu di renovasi menjadi sebuah restoran sekaligus museum.
Restoran berada di lantai satu, sementara museumnya terletak di lantai dua bangunan.
Bendungan Pintu Air Sepuluh
Bendungan Pintu Air Sepuluh terletak di Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang.
Pintu air ini dibangun pada tahun 1927, dan mulai dioperasikan pada tahun 1932.
Keunikan dari Bendungan Pintu Air Sepuluh adalah konstruksinya yang terbuat dari beton berinti baja.
Fungsi bendung ini sangat penting karena dapat mengairi seira 400 ribu hektare sawah di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan DKI Jakarta.
Selain itu, bendungan ini juga berfungsi menampung cadangan air di Kota Tangerang.
Reruntuhan Benteng
Kota Tangerang sering disebut sebagai kota benteng, karena VOC pernah mendirikan benteng pertahanan untuk Kesultanan Banten di dekat Sungai Cisadane.
Namun, benteng ini sudah tidak lagi terawat sejak tahun 1912.
Saat ini, kawasan sekitar benteng tersebut dihuni oleh banyak masyarakat etnis Tionghoa.
Pasar Lama Tangerang
Pasar Lama tidak hanya menjadi banguan tua di Tangerang yang bersejarah, tetapi juga menjadi ikon Kota Tangerang.
Bangunan pasar yang berada dekat Sungai Cisadane ini juga disebut sebagai pasar tertua dan cikal bakal Kota Tangerang.
Seperti lokasi bersejarah lainnya, kawasan sekitar Pasar Lama juga dihuni banyak masyarakat etnis Tionghoa.
Vihara Padumuttara
Jika berkunjung ke Kelenteng Boen Tek Bio, jangan lupa juga berkunjung ke Vihara Padumuttara.
Pasalnya, vihara ini terletak persis di belakang Kelenteng Boen Tek Bio.
Vihara ini berukuran sangat besar dan selalu bersih, sehingga kamu juga pasti nyaman saat berkunjung.
Keunikan vihara ini terdapat sebuah gerbang melingkar yang disebut dengan Pintu Kesusilaan.
Gerbang inilah yang harus dilalui pengunjung untuk masuk ke area vihara.
Monumen Lengkong
Jika menyukai wisata sejarah, kamu harus mengunjungi Monumen Lengkong.
Monumen ini didirikan untuk mengenang peristiwa Lengkong yang terjadi pada tahun 1946.
Kala itu, Mayor Daan Mogot memimpin puluhan Taruna Akademi Militer Tangerang markas dan melucuti senjata tentara Jepang di Desa Lengkong.
***
Kalau ke Tangerang, jangan lupa main-main ke banguan tua yang bersejarah ini ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di website resmi groperti.com dan instagram GroPerti.
Apakah kamu sedang mencari hunian impian seperti di Serpong Premiere Residence?
Temukan berbagai pilihan perumahan hanya di groperti.com ya!
Sumber: berita.99.co, pinterest.com, banten.idntimes.com
