Pernah bayangin tol atau jalan tanpa hambatan, namun bukan di darat, melainkan di bawah laut? Sebentar lagi, mimpi ini akan menjadi kenyataan di Indonesia! Indonesia akan punya tol bawah laut IKN yang menjadi bagian dari proyek besar pemindahan ibu kota negara baru yang engga cuma modern, tapi juga canggih dan futuristik.
Jalan tol sampai saat ini menjadi alternatif utama untuk yang mempercepat waktu tempuh antar kota atau bahkan antar provinsi. Dengan kemacetan yang kerap melanda kota-kota besar, adanya tol ini bukan hanya akan menjadi solusi yang mempercepat perjalanan, tetapi juga menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di area perkotaan.
Nah, kira-kira kenapa sih IKN kok sampai perlu bangun tol, bukannya di IKN masih ada banyak space terbuka kosong buat bangun tol? Di bawah laut lagi, emang apa gunanya? Buat jawab pertanyaan ini, yuk simak artikel ini sampai selesai!
Kenapa Harus Ada Tol Laut Di IKN?
Emangnya kenapa harus banget bikin tol di bawah laut? Dilansir dari Jawapos.com, Pembangunan tol bawah laut ini bertujuan untuk menjaga kondisi ekologi area yang akan dilewati tol. Kebetulan, Tol ini akan melintasi kawasan hutan mangrove yang perlu kita lestarikan.
Jadi keuntungan dari pembangunan bawah laut ini termasuk menjaga keutuhan kelestarian lingkungan hijau di sekitarnya. Selain itu juga untuk menghubungkan pusat IKN dengan Kota Balikpapan.
Untuk saat ini sudah ada banyak negara yang sudah mempunyai tol bawah laut. Dilansir dari Sindonews.com, setidaknya ada 7 negara yang sudah berpengalaman dalam membangun tol bawah laut yang di antaranya, Kanada, Amerika Serikat, Mesir, Jepang, Norwegia, Singapura, dan China.
Udah kebayang belum berapa anggaran yang dibutuhkan buat bangun tol bawah laut ini? Pasti engga cukup cuma Rp 1 triliun kan?
Intip Desain Tol Bawah Laut IKN Senilai 11 Triliun
Perkiraan pembangunan tol bawah laut akan menelan sekitar Rp 11 triliun atau setara dengan $ 682 juta. Gede banget kan? Pengalokasian anggaran jumbo tersebut adalah untuk pembangunan tol sepanjang 47 km dengan 1,5 km berada di bawah laut.
Pembangunan tol bawah laut ini akan menggunakan konsep immersed tunnel atau terowongan terpendam. Konsep ini cukup menantang dan membutuhkan teknologi serta keahlian tinggi. Bahkan untuk feasibility study atau studi kelayakan bagian terpendam tol tersebut bisa membutuhkan anggaran sekitar 3 trilliun – 4 triliun rupiah.
Namun, jika berhasil, ini akan menjadi percontohan bagi pembangunan tol lainnya di berbagai wilayah Indonesia yang mungkin menghadapi tantangan serupa dalam hal pelestarian lingkungan.
Gambaran Proyeksi Desain Tol Bawah Laut
Desain tol bawah laut IKN ini memiliki perencanaan yang sangat matang. Proyek ini menggunakan terowongan dengan teknologi mutakhir yang tidak hanya memastikan keselamatan pengguna, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
Hingga saat ini, proyek jalan tol yang direncanakan meliputi ruas jalan tol Karang Joang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 kilometer (km), KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,32 km, dan Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km.
Tim pembangunan akan merancang terowongan ini untuk menahan tekanan air laut yang sangat tinggi dengan struktur yang kokoh dan tahan lama. Dilansir dari money.kompas.com, tol bawah laut ini akan dibangun dengan kedalaman 40 meter dan lebar jalan 22 meter.
Saat melintasi tol sepanjang 1,5 km yang berada di bawah laut, pengguna tol akan merasakan pengalaman yang unik dan mungkin baru pertama kali di Indonesia
Bayangkan saja, melintasi terowongan di bawah laut dengan pemandangan biru di sekitar kamu, tentu akan menjadi pengalaman berkendara yang berbeda dari biasanya.
Nah, dari gambaran tadi, sudah kebayangkan betapa mewahnya tol bawah laut ini? Ngomongin soal mewah, kamu bisa temukan rumah dengan desain mewah menawan dengan penawaran harga yang #FairPrice. Kapan lagi bisa punya rumah dengan harga wajar yang engga bikin nyesek gara-gara dompet makin tipis.
Buruan cek listingan rumah #FairPrice di GroPerti.com sekarang dan dapatkan penawaran yang engga bikin kamu kecewa.
Editor: Sabath Ramauli Damanik
Penulis: Ahmad Alveyn Sulthony Ananda
Sumber: Jawapos.com, money.kompas.com, Sindonews.com
