Salah satu pertimbangan penting untuk membeli rumah adalah perihal lokasi. Selain karena aksesibilitas, lokasi menjadi penting lantaran akan mempengaruhi harga jual sebuah rumah. Lokasi pun secara tak langsung akan menjadi penentu betah tidaknya kamu tinggal di sebuah hunian. Lalu, bagaimana jika rumah yang kita incar berada di wilayah gang yang kebanyakan padat penduduk dan rumahnya saling berhimpitan? Ketahuilah untung atau rugi beli rumah di gang sempit.
Biasanya tinggal di gang identik dengan kesan kumuh. Tapi tidak semua daerah tersebut adalah lokasi yang buruk. Bisa memiliki rumah dengan hasil kerja keras memang jadi impian setiap orang, namun perkara tingginya harga hunian membuat kita harus bersabar untuk mengumpulkan uang lebih banyak lagi.
Memang ada sejumlah alternatif untuk mendapatkan hunian, mulai dari bantuan KPR, rumah subsidi, hingga tinggal di apartemen. Tapi semua itu tergantung dari lokasi dan harga tanah saat ini. Terlebih jika memilih rumah di pusat kota, rasanya sangat sulit untuk mendapatkan harga yang miring.
Apabila berkeinginan untuk tinggal di kawasan dekat dengan tempat kerja, sekolah dan fasilitas umum lainnya, maka rumah dalam gang bisa jadi opsi terbaik. Rumah dalam gang memang jadi lokasi favorit para pendatang, bahkan banyak hunian di gang yang dijual sesuai kebutuhan maupun budget. Maka dari itu beli rumah di gang sempit juga bisa menjadi pilihan
Untung atau Rugi Beli Rumah di Gang Sempit?
Mengenal keuntungan dari rumah di gang sempit:
1. Lingkungan lebih hangat
Lingkungan tempat tinggal yang saling berdekatan akan menciptakan lingkungan bertetangga yang lebih intim dan hangat. Hal itu sangat mungkin terjadi saat kamu tinggal di lingkungan gang. Bahkan saking dekatnya, tetangga di dekat rumahmu akan seperti saudara sendiri karena intensnya kalian berinteraksi.
2. Lebih gotong royong
Jalan setapak di lingkungan gang, akan menjadi area bersama, sehingga jika ada kerusakan biasanya akan diperbaiki bersama-sama. Kondisi tersebut akan mendorong rasa gotong royong kian tinggi. Selain itu sikap gotong royong akan lahir dengan sendirinya bila antara tetangga saling akur dan berinteraksi bersama.
3. Harga rumah lebih murah
Kemudian, rumah di lingkungan gang sempit biasanya dijual dengan harga yang relatif terjangkau. Pasalnya, para penjual akan menekan harga karena mereka tak mempunyai fasilitas pendukung layaknya rumah di daerah perumahan. Bagi yang mencari rumah pertama, opsi ini bisa saja kamu pilih jika mempunyai bujet yang terbatas.
4. Terhindar dari debu kendaraan
Area gang yang kecil akan membuat kendaraan besar tidak bisa masuk ke sana. Sehingga polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan tidak akan ditemukan jika memilih tinggal di gang.
5. Cepat beradaptasi dengan tetangga
Faktor berdekatan antara rumah satu dan lain, akan memudahkan dalam beradaptasi dengan para tetangga. Hal ini jadi keuntungan tersendiri, sebab dengan cepat adaptasi, kamu akan lebih mudah untuk betah.
Namun pastinya juga perlu untuk memperhatikan kekurangan tinggal di gang sempit:
1. Akses jalan terbatas
Kekurangan pertama yang akan kamu rasakan jika tinggal di gang adalah soal akses jalan. Contoh simpelnya, bila memesan ojek online atau memesan barang via daring, para driver mungkin akan kesulitan mencari alamat. Selain itu, bagi yang mempunyai kendaraan mobil, harus memutar otak untuk mencari tempat parkir.
2. Rawan kebakaran
Gang sempit, identik dengan rawan bencana kebakaran. Itu karena api mudah merembet ke rumah lain jika satu rumah terjadi kebakaran. Terlebih lingkungan gang rumah-rumahnya menggunakan material yang mudah terbakar.
3. Udara pengap dan kurang sejuk
Kekurangan selanjutnya adalah soal supali udara sejuk. Lingkungan di gang, biasanya tak mempunyai sumber oksigen seperti pohon. Ditambah, rumah yang saling berdekatan membuat udara sejuk akan sulit ditemukan.
4. Sulit memasukkan barang besar
Saat membeli barang yang besar, pasti akan kesulitan untuk membawanya masuk ke rumah karena akses jalan yang kecil. Hal ini walau sepele, tapi harus jadi pertimbangan.
5. Lingkungan kurang sehat
Lingkungan yang kurang sehat bisa saja terjadi, jika tinggal di lingkungan gang yang benar-benar sempit. Karena biasanya cahaya matahari sulit masuk karena terhalang oleh bangunan. Akibatnya? Rumah yang kurang cahaya matahari akan jadi lembap dan sangat mungkin mengundang banyak penyakit.
6. Lingkungan yang bising
Bisa saja lingkungan rumah di gang jauh lebih bising. Sebab aktivitas tetangga yang cukup berisik akan terdengar karena antara rumah satu dan lainnya saling berdekatan.
Tips Mencari Rumah dalam Gang
1. Temukan rumah melalui situs properti
Perkembangan teknologi saat ini sangat menakjubkan, karena sekarang bisa menemukan apapun hanya dalam satu ketukan. Begitu juga dengan rumah yang akan dibeli, bisa mencari rumah dalam gang melalui situs pencarian properti seperti groperti.com.
Caranya pun terbilang mudah yakni cukup ketik kata kunci pencarian, lalu isi lokasi, rentang harga, kemudian klik pencarian. Akan ada banyak hasil pencarian yang dimunculkan, mulai dari tipe rumah, harga, hingga fasilitas internal dan eksternal di sekitar hunian. Setelah menemukan beberapa pilihan, waktunya Anda untuk membuat daftar rumah yang akan dibeli ataupun sewa.
2. Survei harga sebelum membeli
Ketika ingin membeli rumah dalam gang ataupun sekadar sewa tahunan, melakukan survei adalah sebuah keharusan. Cara ini menjadi acuan untuk menemukan harga rumah yang sesuai berdasarkan bujet yang sudah dialokasikan. Ada beberapa cara untuk melakukan survei harga, salah satunya mendatangi lokasinya secara langsung, bertanya ke pemilik rumah atau warga setempat.
Sebaiknya jangan berpatok satu lokasi saja, rencanakan untuk survei harga sekaligus lokasi dalam radius tertentu. Pasalnya, setiap gang di lokasi tertentu pasti menawarkan harga hunian yang berbeda-beda.
3. Cek kondisi rumah
Setelah melakukan survei harga dan membuat daftar rumah yang sesuai dengan bujet, langkah selanjutnya adalah melakukan pengecekan rumah. Sebaiknya cek kondisi rumah secara teliti mulai dari dinding, kamar mandi, kamar tidur, listrik, pintu, plafon, genteng hingga eksteriornya.
Jika menemukan ada masalah dan butuh perbaikan, sebaiknya langsung membuat perkiraan biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Apabila biaya perbaikan terlalu besar,diskusikan langsung ke pemilik rumah. Biasanya pemilik rumah akan memperbaiki sebagian kerusakan atau memberikan potongan harga.
4. Pilih rumah dengan fasilitas lengkap
Sebaiknya jangan asal membeli rumah di gang karena harga yang ditawarkan sangat murah. Pastikan lagi bahwa lingkungan rumah bebas banjir, nyaman, dan bebas dari tindak kejahatan. Bila perlu cari rumah yang telah dilengkapi dengan fasilitas CCTV.
Untuk fasilitas sendiri sebenarnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya lebih menyukai rumah yang dilengkapi AC. Tentu saja, ini bisa menjadi nilai lebih supaya tidak perlu membeli perabot baru ataupun memasang AC.
5. Pastikan legalitas rumah lengkap dan aman
Tidak semua rumah dalam gang sudah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM). Bahkan masih banyak rumah di gang berstatus HGB. Hal ini patut diperhatikan, karena bisa saja lahan dan rumah yang ditempati sebenarnya milik pemerintah bahkan hasil sengketa.
Untuk itu, sebelum membeli rumah tanyakan dan cek legalitas rumah secara menyeluruh. Bila perlu bawa bukti kepemilikan ke BPN untuk dicek keasliannya. Cara ini sangat ampuh untuk menghindari kasus penipuan dalam transaksi jual beli rumah.
Itulah untung dan rugi beli rumah di gang sempit dan tips memilih rumah di gang yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat dan menginspirasi. Baca informasi properti terkini lainnya di growp.groperti.com.
Sumber: 99.co, rumah123.com